WALAU memiliki latar belakang pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Frisca Clarissa bermimpi menjadi seorang jurnalis. Setelah mengantongi ijazah S1, perempuan kelahiran 2 Mei 1991 ini, makin mantap meniti karier di dunia jurnalistik.

"Saya tertarik mengambil Jurusan Ilmu Hukum  karena bisa menambah sudut pandang sebagai seorang jurnalis. Menurut saya jadi jurnalis tidak melulu harus dari Fakultas Ilmu Komunikasi," ungkapnya.

Frisca mengakui sejak kecil memang bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Keinginan itu tumbuh dalam diri Frisca, karena kegemarannya menonton program berita sejak kecil. "Syukur Alhamdulillah sekarang bisa jadi bagian dari profesi ini," jelas ibu satu putri ini.

Sebagian besar hidup Frisca dihabiskan di Bandung, kota tempat kelahirannya. Sejak sekolah dasar hingga bangku kuliah, ia mengenyam pendidikan di Kota Parahiyangan. Mulai dari SD Karang Pawulang III Bandung, SMPN 13 Bandung, SMAN 5 Bandung, hingga Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

Frisca kini berkarier di Kompas TV.  Ia mulai bergabung dengan Kompas TV Jawa Barat pada 2012. Berselang setahun, ia ditarik ke Kompas TV Jakarta. Sejak 2015 hingga saat ini, Frisca diberi tugas meliput kegiatan di Istana Kepresidenan.

"Sebagai jurnalis, kita harus siap ditempatkan dimana saja dan dalam kondisi apapun. Mulai liputan Pilkada, pemilu legislatif, pilpres,  bencana, peristiwa teror bom atau bahkan liputan kuliner harus siap dilakoni seorang jurnalis," ungkap istri Riko Anggara yang merupakan presenter Kompas TV.

Tidak hanya dunia jurnalistik, Frisca kerap mendapat tugas sebagai host dan moderator debat pilkada di sejumlah daerah. Misalnya menjadi host debat kandidat gubernur Jawa Barat 2018, moderator debat kandidat Bupati Bombana, Sulawesi Tenggara 2017, serta moderator dan host debat calon Bupati Subang, Jawa Barat 2013-2018

Suka dan duka kerap dialami Frisca selama menjalani karier di dunia jurnalistik. Di dunia jurnalistik, ia mengakui belajar berbagai hal seperti membangun jaringan serta kiat-kiat mewancarai nara sumber yang memiliki beragam latar belakang.

"Seluruh tahapan hidup adalah proses pembelajaran. Jadi tidak ada kata berhenti untuk belajar," ujar perempuan yang mengagumi sosok BJ Habibie dan Michelle Obama tersebut.