Putri Eka Sukmawati
Putri Eka Sukmawati
HUKUM | ILMU HUKUM
1149 viewers
Kerja Keras dan Keteguhan Hati Jadi Kunci Sukses

Hidup tidak seperti garis lurus yang langsung menjulang ke atas, namun penuh perjuangan panjang yang tidak mudah. Menjadi pribadi sukses tidak datang begitu saja, butuh belajar, kerja keras untuk meraihnya.

Itulah yang tercermin dari Putri Eka Sukmawati. Perempuan tangguh bersyaraf baja yang sekarang menjadi Direktur Pengembangan, Manajemen Resiko dan Keputuhan PT Reasuransi Indonesia (Persero). Lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini malang melintang bekerja di lembaga pemerintah dan perusahaan sebelum akhirnya dipercaya menjadi salah satu direksi di Reindo.

Putri Eka Sukmawati lahir dari pasangan Sutan Rivai Sjarief bin Sutan Syarief Iskandar dan Ratu Jetty binti Tubagus Hasannudin. Anak pertama dari tiga bersaudara ini lahir di Jakarta namun besar di Kota Bandung, Jawa Barat .

Sebagai anak pertama, Putri mendapat didikan sangat keras dari sang ayah yang berasal dari Sumatera Barat yang menganut adat istiadat dimana anak perempuan tertua wajib mandiri. Namun karena sifat Putri juga keras, maka sering terjadi perdebatan dengan sang ayah. Putri merasa ayahnya tidak adil dalam menetapkan standar prestasi dibandingkan adik-adiknya. Setelah besar, Putri Eka baru menyadari, mengapa ayahnya begitu keras dan menuntut kesempurnaan dari anak pertamanya. Rupanya, sang ayah yang mengidap diabetes dan darah tinggi sejak usia muda, menyimpan rasa khawatir apabila tiba-tiba terjadi sesuatu pada dirinya dan tidak ada yang mampu untuk mengambilalih semua tanggung jawabnya.

Dari TK sampai SMA, Putri bersekolah di Taruna Bakti, Bandung. Di sekolah tersebut para murid bebas berpendapat, berekspresi, menjadi diri sendiri, dan tidak mengenal rasisme maupun membeda-bedakan agama yang satu dengan lainnya.

Salah satu hobi Putri adalah membaca. Bila ada waktu senggang, ia akan melahap berbagai buku bacaan. Selepas SMA, Putri yang memiliki nilai bagus pada mata pelajaran biologi, mendaftar ke jurusan biologi ITB. Selain itu ia juga mendaftar di Fakultas Hukum Unpad jurusan hukum internasional.

Lulus dari Unpad, Putri Eka diterima bekerja di Biro Hukum Perundang-Undangan di Sekretariat Kabinet menjadi junior drafter. Hal yang membanggakan, di usia yang terbilang masih sangat muda, ia mendapat beasiswa di Harvard Law School dan di Boston University School of Law. Kembali ke Sekretariat Kabinet, ia langsung diminta memegang beberapa peraturan perundang-undangan yang sangat penting pada masa-masa tersebut seperti UU Perbankan, UU Bank Indonesia, UU Pasar Modal, PP BPPN, PP Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank dan masih banyak lagi. Pada saat itu, Putri merupakan Kepala Bagian termuda (27 tahun)

Putri kemudian memutuskan keluar dari Sekretariat Kabinet dan bergabung dengan BPPN. Kemudian ia bekerja di PT Semen Gresik (Persero) Tbk selama 3 tahun dan kemudian pindah ke Rajawali Corpora untuk memegang PT Bukitasam Tranpacific Railways (BATR).

Lima tahun kemudian ia bergabung dengan PT Waskita Toll Road pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, dan pindah lagi ke PT Tripatra. Delapan bulan kemudian, pada 1 Februari 2019, PutriEka diangkat sebagai Direktur Pengembangan, Manajemen Risiko dan Kepatuhan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero).

Menurut Putri, yang hingga saat ini belum tercapai adalah cita-citanya untuk memiliki yayasan yang membantu para pasien scoliosis. Ia bercita-cita seperti ini karena pada tahun 2013, putri semata wayang dinyatakan menyandang scoliosis atau kelainan tulang belakang. Pada 2013, Putri mengalami cobaan berat terkait sakit yang diderita anak tercinta. Saat itu, ia membutuhkan dana besar karena sang anak harus naik meja operasi.

Di tengah keputusasaan, ia mencoba meminta keringanan biaya ke Datok Sri Tahir, pemilik RS Mayapada. Alhamdulillah, beliau langsung memberikan respons baik. Jumlah tanggungan dari kantor, oleh Datok Sri Taher ditambah 100% dan sisanya dicicil sebesar Rp1 juta per bulan sampai lunas. Sejak saat itulah ia berjanji akan selalu membagi waktu dan tenaga untuk membantu para pasien scoliosis yang membutuhkan. "Sampai saat ini, sudah cukup banyak pasien yang terbantu, baik dari sisi mental maupun ada beberapa yang mendapatkan dukungan finansial dari teman-teman yang berkenan untuk memberikan donasi," jelasnya. 

 


Biofile
IKUTI MEDIA SOSIAL KAMI

Follow media sosial kami untuk mendapatkan produk terbaik, informasi, pengalaman menarik dan inspiratif.

SEKILAS

Kami adalah e-commerce hybrid, sebuah rumah untuk memasarkan produk UMKM Indonesia kualitas terbaik. Nikmati produk kuliner, fashion, kriya, minuman herbal, dan jasa. Juga rubrik Inspiring Life, Jurnal & Peraturan, Berita.

Copyright © 2025 | Powered by Bumi Alumni